Jelajahi berita lebih lanjut

Kita Perlu Membahas Soal Tembakau dan Lingkungan

Rokok membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun dan menjadi benda penyumbang sampah dunia yang paling banyak.

Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa perubahan iklim sebagai satu-satunya ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi oleh umat manusia. Dan industri rokok menjadi pemicu utama dalam hal kesehatan manusia, yang juga berkontribusi dalam perubahan iklim—memperparah dampak pada kesehatan.

Pada dasarnya, industri rokok menyebabkan kerusakan lingkungan yang amat serius. Namun, industri ini sering diabaikan alih-alih bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang dilakukannya.

Industri rokok tidak bisa lagi mengintai dalam bayang-bayang dan terus menebang pohon, menghasilkan gas rumah kaca, mencemari saluran air, menciptakan sampah beracun dan meracuni manusia. Demi kesehatan bumi dan umat manusia, kita perlu berdiskusi tentang efek tembakau bagi lingkungan.

Tembakau: Produk paling berbahaya didunia?

Tembakau itu unik, namun sangat berisiko tinggi. Hampir tidak ada satu produk pun yang dapat membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya dan menghasilkan sekitar 80 juta ton karbon dioksida per tahun serta menyumbang limbah terbesar di dunia.

Aktivitas industri rokok memiliki efek domino: Seperti menumbuhkan, memproduksi, mengirimkan, menjual, menggunakan, serta membuang produk tembakau, semuanya merusak lingkungan dan, pada akhirnya, membahayakan kesehatan. Ketika air dialihkan ke ladang tembakau, maka kemanan sumber air minum masyarakat mulai terancam. Jika saluran air tercemar puntung rokok, ikan pun ikut terkontaminasi, yang artinya dapat membuat sakit orang yang sudah memakannya. Ketika pabrik dan pengiriman tembakau mencemari udara, hal tersebut akan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Disisi lain kesehatan seluruh dunia dipertaruhkan, orang-orang yang tinggal di negara berpenghasilan menegah ke bawah (LMICs) akan sangat dirugikan.

Langkah awal dalam meminta pertanggungjawaban industri ini atas kerugian yang ditimbulkannya adalah memahami seberapa serius masalahnya.

Emisi Karbon

Karbon dioksida (CO2) adalah gas rumah kaca yang berkontribusi dalam kasus pemanasan global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan bagaimana peningkatan suhu menyebabkan kerusakan di seluruh dunia: Kebakaran hutan akan sering terjadi dan lebih merusak, badai dan banjir lebih parah, kekeringan menyebabkan berkurangnya pasokan air, dan naiknya permukaan air laut mengancam kehidupan masyarakat pesisir. Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26), negara anggota sepakat bahwa emisi karbon dioksida harus dikurangi secara signifikan demi mencapai tujuan bersama yaitu emisi “net-zero” sekitar pertengahan abad ini.

Industri rokok berkontribusi terhadap emisi karbon dalam dua cara yang signifikan. Pertama, pembuatan produk tembakau, seperti rokok, yang menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar. Dalam satu batang rokok dapat menghasilkan sekitar 14 gram setara CO2 sepanjang proses pembuatannya (dari penanaman hingga pembuangan). Dalam skala yang lebih besar, setiap tahun, produksi tembakau menyumbang 80 juta ton setara karbon dioksida. Pabrik dan distribusinya juga menghasilkan karbon yang tinggi, menimbulkan emisi karbon setara dengan tiga juta penerbangan transatlantik.

Kedua, industri rokok adalah aktor utama dalam deforestasi—menjadi salah satu kontributor terhadap emisi karbon. Pohon menyimpan karbon, dan ketika ditebang, mereka melepaskan karbon yang mereka simpan ke atmosfer. Industri ini menebang 600 juta pohon tiap tahunnya untuk memproduksi rokok (dibutuhkan kurang lebih satu pohon untuk menghasilkan sekitar 15 bungkus rokok). Sejak tahun 1970, sekitar 1,5 miliar hektar hutan (terutama hutan tropis) telah lenyap, hal ini menyumbang hingga 20% emisi gas rumah kaca tahunan. Apa tujuan utamanya? Demi mempertahankan kecanduan akan tembakau dan meraup keuntungan darinya.

Sekitar 600 juta pohon ditebang setiap tahunnya demi memproduksi rokok.

Polusi plastik

Apa yang terlintas dibenak Anda bila mendengar tentang polusi plastik? Kantong belanja plastik? Botol kemasan plastik? Bagaimana dengan puntung rokok?

Sebagian besar rokok yang diproduksi mengandung filter. Biasanya filter terbuat dari selulosa asetat, yang merupakan jenis dari plastik. Paparan plastik ini tidak hanya dapat membahayakan kesehatan orang yang menghisap rokok filter, tetapi juga menjadikan puntung rokok sebagai bagian utama dari masalah polusi plastik. Setiap tahunnya, 4,5 triliun puntung rokok berserakan—di antaranya berakhir di saluran air—dan filter rokok termasuk dalam 10 limbah plastik paling umum yang tersebar diperairan lepas seluruh dunia.

Limbah plastik di dunia merugikan manusia dan hewan. Badan PBB melaporkan bahwa paparan plastik dapat memengaruhi kesuburan manusia, hormonal, metabolisme, serta aktivitas saraf, dan WHO menyebutkan mikroplastik yang terlarut dalam air sebagai masalah yang serius. PBB juga melaporkan bahwa lebih dari 800 spesies laut terkena dampak limbah plastik.

Penggunaan air & kontaminasi

Antara tahun 2000 sampai 2017, diperkirakan 2,2 miliar jiwa kekurangan akses air bersih. Beralih ke sumber air tidak layak konsumsi atau terkontaminasi dapat meningkatkan risiko penularan kolera, diare, disentri, hepatitis A dan penyakit lainnya. Namun, produksi tembakau menggunakan lebih dari 22 miliar ton air (atau, sekitar 8,8 juta kolam renang standar Olimpiade) setiap tahunnya—seringkali di negara-negara yang kesulitan mendapat pasokan air. Berikut ini adalah perspektif yang lebih terperinci, satu batang rokok memerlukan sekitar 3,7 liter air sepanjang proses pembuatannya, dari penanaman hingga dibuang.

Menanam tembakau juga turut andil dalam pencemaran air. Residu agrokimia ditemukan di saluran air sekitar ladang pertanian tembakau. Kerusakan masih berlanjut setelah sebatang rokok dihisap. Puntung rokok sering berakhir di perairan, di mana hal tersebut berisiko meracuni ikan. Dalam sebuah penelitian menyebutkan, cukup banyak bahan kimia yang keluar dari sebatang rokok yang direndam dalam satu liter air selama 24 jam yang mampu membunuh 50% ikan air asin dan air tawar yang terpapar selama 96 jam.

Pertimbangkan—lalu ambil tindakan

Krisis iklim itu nyata adanya. Saatnya mengambil tindakan, dan mempertimbangkan bahwa industri rokok sebagai salah satu penyebab perubahan iklim. Sejauh ini, industri rokok telah mengintai di bawah bayang-bayang, mencemari dan merusak lingkungan secara berkala—puncaknya menyebabkan penyakit terkait tembakau. Sudah waktunya bagi publik, pegiat lingkungan, dan pemangku kebijakan untuk menghentikan industri rokok.