
Analisis Terkini Tidak Menunjukkan Bukti Nyata Rokok Bebas Asap Lebih Baik dari Rokok Konvensional dan Dapat Membantu Perokok Berhenti
Dokumen media terbaru dari STOP membahas bukti ilmiah termutakhir, data penjualan serta taktik industri

(New York, AS, 30 April 2025): Seiring dengan meningkatnya penjualan produk rokok bebas asap (HTP – heated tobacco products) secara global, sebuah dokumen media terbaru dari STOP, sebuah organisasi pengawas industri, mengungkap bahwa meskipun industri rokok memasarkan produk tersebut sebagai produk dengan “risiko lebih rendah,” tidak ada bukti yang mendukung secara jelas bahwa produk tersebut merupakan alternatif yang lebih baik, bahkan terhadap rokok konvensional. Tidak ditemukan pula bukti independen yang dapat mendukung klaim industri tentang membantu proses berhenti merokok. Sementara itu, industri melakukan lobi agar regulasi memungkinkan mereka mempromosikan konsumsi produk tersebut, termasuk tarif pajak yang lebih rendah, dan pengecualian dari regulasi kawasan tanpa rokok serta larangan iklan rokok.
Dokumen berjudul Memahami Produk Tembakau Bebas Asap (HTP): Isu-isu Terkini dan Temuan Terbaru membahas riset akademis terkini, termasuk laporan yang diterbitkan hari ini, Dampak produk tembakau bebas asap terhadap biomarker potensi bahaya dan kejadian buruk: tinjauan sistematis dan meta-analisis, data pasar dan bukti tentang upaya lobi dan taktik pemasaran industri. Dokumen tersebut juga menyoroti kepentingan komersial industri terhadap peningkatan penjualan HTP, yang diperkirakan akan mencapai $41,6 milyar di tahun 2025. Beberapa temuan utama meliputi:
Bahaya
- Riset tidak mengkonfirmasi manfaat kesehatan, bahkan bagi perokok yang mengganti sekaligus produk yang dikonsumsinya. Konsumsi produk ini justru menimbulkan risiko baru bagi bukan perokok, termasuk anak muda.
- Kandungan yang merusak dan dan berpotensi bahaya, termasuk karsinogen, ditemukan dalam konsentrasi lebih tinggi di emisi HTP dibandingkan dengan asap rokok konvensional.
- HTP menimbulkan kerugian di setiap titik siklus produk, dengan kerugian baru yang ditimbulkan oleh proses penambangan elemen yang digunakan dalam gawai, serta limbah elektrik beracun pasca-konsumsi.
Berhenti Merokok
- Sebagian besar perokok masih terus mengkonsumsi rokok konvensional bersama dengan HTP, atau kembali merokok biasa, daripada berhenti.
- Data menunjukkan tingkat konsumsi yang lebih tinggi di kalangan anak muda dan bukan perokok daripada di kalangan perokok yang lebih lama.
- HTP dipasarkan secara luas dan dengan cara-cara yang menarik anak muda, dan bukan menyasar ke perokok dewasa.
Bias Ilmiah dan Informasi yang Salah dari Industri
- Kebanyakan riset yang digunakan industri untuk mempromosikan HTP justru dibiayai oleh industri. Sepertiga riset tersebut terkait dengan satu perusahaan saja: Philip Morris International.
- Riset independen, dan bahkan riset industri sendiri justru meragukan klaim “bebas asap”.
- Meskipun industri mengklaim akan melakukan “transformasi,” empat besar perusahaan rokok raksasa trans-nasional masih menjual sekitar 1,85 trilyun batang rokok per tahun. Philip Morris International, yang menguasai sekitar 70% pangsa pasar HTP di dunia, meningkatkan pengiriman rokok di tahun 2024.
“Ada tiga hal utama yang harus diketahui para pembuat kebijakan serta konsumen,” ujar Dr. Sophie Braznell, salah satu penulis dokumen STOP dan periset utama dalam makalah ilmiah baru yang menganalisa data biomarker dari riset HTP, yang juga dipublikasikan hari ini. “Pertama, produk rokok bebas asap menimbulkan efek merugikan. Kedua, tidak ada bukti yang jelas bahwa produk tersebut lebih aman atau kurang aman dibandingkan dengan produk tembakau dan nikotin lain, bahkan rokok konvensional. Ketiga, riset yang ada tidak independen dan kualitas riset tersebut tidak membantu kita menarik kesimpulan tentang dampak dari konsumsi di dunia nyata. Akibatnya, konsumen HTP membayar perusahaan rokok untuk dijadikan kelinci percobaan yang mungkin menimbulkan penyakit serta kematian dini.”
“Dengan melihat bukti yang ada, nampaknya tidak ada manfaat HTP selain membantu perusahaan rokok menimbulkan kecanduan di kalangan generasi selanjutnya, serta mendongkrak keuntungan mereka. Bukannya mengakhiri penjualan rokok, produk ini justru membantu industri mengembangkan sumber pemasukan baru,” kata Jorge Alday, Direktur STOP di Vital Strategies. “Pemerintah yang terbujuk oleh kesalahan informasi, bias, serta bukti ilmiah tak bermutu yang diberikan industri, justru akan harus menanggung biaya kerugian kesehatan, lingkungan dan ekonomi di masa mendatang.”
Silakan hubungi kantor pers STOP untuk mendapat informasi lebih lanjut atau untuk berhubungan dengan juru bicara STOP.
Tentang STOP
STOP adalah jaringan global organisasi akademis dan kesehatan publik. Jaringan STOP menghubungkan para ahli dari semua aspek industri tembakau untuk mengungkap dan menantang upaya mereka dalam menjual produk yang berbahaya dan adiktif. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi exposetobacco.org/id/.